Orang Belanda bilang, Bandung adalah “De bloem der Indische bergsteden.”
Kalau diterjemahkan secara harfiah kurang lebih artinya “Kembangnya
Kota-kota Pegunungan di Hindia Belanda.” Begitulah Bandung memang
menawan. Banyak tempat di Bandung yang terletak di ketinggian. Di
tempat-tempat ini pula Anda dapat menikmati gemerlap Bandung di malam
hari. Berikut 5 Spot Menikmati Bandung di Malam Hari:
5. Jembatan Layang Pasupati
1. Dago Tea House
Dago Tea House atau pada jaman kolonial Belanda dikenal sebagai Dago Thee Huis merupakan salah satu tempat yang memiliki panorama paling indah di kota Bandung. Di sini Anda dapat menikmati pemandangan lembah kota Bandung yang indah dan mempesona. Pada malam hari, Anda dapat melihat kerlap-kerlip lampu kota yang indah dari dataran tinggi Dago. Selain itu di Dago Tea House juga terdapat Taman Budaya Jawa Barat yang menampilkan berbagai pagelaran kesenian khas Jawa Barat.
Dago Tea House atau pada jaman kolonial Belanda dikenal sebagai Dago Thee Huis merupakan salah satu tempat yang memiliki panorama paling indah di kota Bandung. Di sini Anda dapat menikmati pemandangan lembah kota Bandung yang indah dan mempesona. Pada malam hari, Anda dapat melihat kerlap-kerlip lampu kota yang indah dari dataran tinggi Dago. Selain itu di Dago Tea House juga terdapat Taman Budaya Jawa Barat yang menampilkan berbagai pagelaran kesenian khas Jawa Barat.
2. Punclut (Ciumbuluit)
Menikmati
Bandung di malam hari, sambil ditemani secangkir susu hangat dan roti
isi, mungkin sudah biasa. Tapi menikmati Bandung dimalam hari,
bertemankan sambel dadak, pepes jamur, goreng belut dan pete bakar,
mungkin jadi luar biasa. Hanya satu tempat di Bandung yang menyajikan
semua itu, yaitu Punclut. Perbukitan Punclut, terletak di utara
Bandung, tepatnya di kawasan puncak Ciumbuluit, berbatasan langsung
dengan dataran tinggi Lembang. Sebagai informasi Punclut paling asyik
Anda kunjungi kapanpun. Pasalnya, lokasi ini bisa dibilang 24 jam non
stop terbuka melayani Anda, teman dan keluarga.
3. Menara Mesjid Raya Bandung
Menikmati
keindahan Kota Bandung dari ketinggian 86 meter di atas tanah, tepat
dijantung Kota Bandung berada. Pastilah Menara Mesjid Raya Bandung
jawabnya. Dengan membayar uang infak sebesar Rp 2.000 sekali naik, Anda
bisa menikmati indahnya Kota Kembang ini. Menara yang memiliki daya
tampung maksimal 80 orang itu mulai dijadikan wisata kota terutama
wisata religi sejak selesai direnovasi 2003 silam. Mesjid Raya Bandung
ini pertama kali dibangun pada 1900 oleh Bupati Bandung saat itu.
4. Caringin Tilu (Cartil)
Sebaiknya anda mencoba dataran tinggi yang satu ini. Rasanya tempat ini wajib anda coba untuk melepas penat bersama kerabat, keluarga, atau pun pasangan. Arahkan kendaraan Anda ke arah Terminal Cicaheum, Bandung. Lalu belok kirilah menuju Saung Angklung Mang Udjo, tepatnya Jalan Padasuka. Kendaraan Anda lambat laun akan merayap mendekati satu kawasan di Kecamatan Cimenyan. Dilokasi inilah kurang lebih Cartil atau Caringin Tilu (Beringin Tiga) berada. Berbagai kafe bambu yang berjajar, dengan aneka pilihan menu yang bermacam-macam, pas dengan isi kocek dompet Anda. Tapi masterpiece dari semua itu adalah, hamparan pemandangan menggoda yang begitu indah. Bagaimana tidak, panorama indah Kota berjuluk Parijs van Java, akan Anda nikmati di tempat ini.
Sebaiknya anda mencoba dataran tinggi yang satu ini. Rasanya tempat ini wajib anda coba untuk melepas penat bersama kerabat, keluarga, atau pun pasangan. Arahkan kendaraan Anda ke arah Terminal Cicaheum, Bandung. Lalu belok kirilah menuju Saung Angklung Mang Udjo, tepatnya Jalan Padasuka. Kendaraan Anda lambat laun akan merayap mendekati satu kawasan di Kecamatan Cimenyan. Dilokasi inilah kurang lebih Cartil atau Caringin Tilu (Beringin Tiga) berada. Berbagai kafe bambu yang berjajar, dengan aneka pilihan menu yang bermacam-macam, pas dengan isi kocek dompet Anda. Tapi masterpiece dari semua itu adalah, hamparan pemandangan menggoda yang begitu indah. Bagaimana tidak, panorama indah Kota berjuluk Parijs van Java, akan Anda nikmati di tempat ini.
5. Jembatan Layang Pasupati
Jembatan Pasupati atau Jalan Layang
Pasupati adalah sebuah jembatan yang menghubungkan bagian utara dan
timur Kota Bandung melewati lembah Cikapundung. Panjangnya 2,8 km dan
lebarnya 30-60 m. Jembatan ini menghubungkan Jalan Terusan Pasteur (Dr.
Djundjunan) dan Jalan Surapati, dan dari sinilah nama Pasupati berasal.
Dengan adanya jembatan ini diharapkan dapat mengatasi masalah
kemacetan di Bandung Utara. Nah, jika malam menjelang sampai fajar
menyingsing, lokasi ini biasanya menjadi tempat favorit anak gaul
Bandung menatap gemerlap lampu yang menghiasi Bandung di malam hari.
Catatan:
Bukit Bintang (Dago Atas)
Bagi Anda yang sering mengunjungi Café di bilangan Dago Atas, pastilah Anda tahu satu lokasi yang digandrungi anak muda untuk melepas rindu bersama teman atau kekasih. Yah! Bukit Bintang namanya. Demikian anak muda Bandung menyebut satu kawasan, setelah lokasi Stone Café berada. Memang tidak seindah Cartil, tapi tempat ini layak Anda kunjungi untuk sekedar menikmati gemerlap Bandung yang memukau. Sebaiknya, bawalah cemilan sendiri, itu saran Kami. Karena dijamin Anda tidak akan menemukan satupun café dilokasi ini. (**)
sumber:uniknya.com,topunik.tkBagi Anda yang sering mengunjungi Café di bilangan Dago Atas, pastilah Anda tahu satu lokasi yang digandrungi anak muda untuk melepas rindu bersama teman atau kekasih. Yah! Bukit Bintang namanya. Demikian anak muda Bandung menyebut satu kawasan, setelah lokasi Stone Café berada. Memang tidak seindah Cartil, tapi tempat ini layak Anda kunjungi untuk sekedar menikmati gemerlap Bandung yang memukau. Sebaiknya, bawalah cemilan sendiri, itu saran Kami. Karena dijamin Anda tidak akan menemukan satupun café dilokasi ini. (**)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar