Chista - 1725 B.C.
Ia
adalah putri dari "Asho Zarathushtra", sang nabi ajaran Zoroaster.
Ayahnya mengajarkan kepadanya konsep Monotheisme murni. Secara
arkeologis, Zoroaster adalah agama monotheisme tertua di dunia yang
pernah tercatat dalam literatur arkeologis. Filsafat Zoroaster
diringkas dalam tiga ajaran, "Hati yang baik", “Perkataan yang baik ","
dan Perbuatan yang baik ". Namun seiring pergantian generasi dan
zaman, ajaran ini berangsur2 menyimpang ke arah penyembahan terhadap
benda2 alam. Sebagai contoh yang paling populer di Persia kuno adalah
Api. Nama "Chista" berarti: Kecerdasan
Pantea Arteshbod - 559 B.C.
Ia
adalah salah satu panglima terbesar Persia sepanjang masa. Mulai
dikenal pada masa pemerintahan Cyrus (559-529 SM). Dia adalah istri
dari Jendral Aryasb (Akhemenid's Arteshbod). Dia memainkan peran
penting dalam menjaga hukum dan ketertiban di Babilonia setelah
penaklukan Neo-Babilonia 547 SM oleh kekaisaran Cyrus Agung. Komandan
Pantea termasuk komandan militer penting Cyrus Agung, yang kehadirannya
di medan perang selalu menjadi penentu kemenangan, serta ikut
berperan dalam membangun pondasi kemiliteran kuno.
Selama masa ekspansi Kekaisaran
Achaemenid, Ia adalah komandan pasukan elit tentara Persia yang
berperan ganda yaitu sebagai Pasukan Pengawal Kekaisaran dan Pasukan
Pendobrak. Pasukan elit ini dikenal sebagai "Immortal" karena mereka
terus menerus beregulasi pada kekuatan 10.000 tentara. Setiap ada
anggota yang terbunuh atau terluka parah segera diganti untuk
menggenapi jumlah 10.000 sehingga di medan perang seakan2 jumlahnya
tidak pernah berkurang. Itu sebabnya bangsa Yunani menyebut mereka
Immortal. Untuk menjamin kesetiaan prajurit, maka anggota resmi “mesin
tempur” kekaisaran Persia ini direkrut turun temurun dari marga
tertentu, dan diberlakukan program latihan anak usia dini (usia 7+).
Tidak semua orang bisa menjadi
anggotanya sebab sejak awal pelatihan ini sangat ketat dan keras baik
secara fisik dan psikologis. Mereka juga mengikuti kepatuhan pada
agama Zarathustra dan ajaran-ajarannya.
"Pasukan Immortal" biasa diterjunkan ketika pertempuran memasuki babak2 akhir sebagai strategi untuk mengejutkan musuh.
Nama "Pantea" berarti: Kuat dan abadi.
Amitis Shahbanu -559 B.C.
Beliau
adalah Ratu Kekaisaran Achaemenid Persia dan putri Shah Astiak Mad
(Raja Median), Istri Cyrus Agung (Kaisar Persia pertama dan penulis
pertama deklarasi hak asasi manusia di dunia yang dikenal sbg Silinder
Cyrus). Menurut Herodotus, Cyrus sangat mencintainya dan, ketika dia
meninggal, memerintahkan semua rakyat untuk menyelenggarakan "hari
berkabung besar". Ada catatan dalam laporan Nabonidus, ketika "istri
raja meninggal," terlihat duka rakyat Babilon berlangsung selama
berminggu-minggu, dan bahwa ratu dimakamkan di menara yang disebut
Zendaan –e Solaymaan di Persia. Nama "Amitis" berarti: Teman yang
Bijak.
Artemisia I - 485 B.C.
Ia
diangkat menjadi penguasa di Halicarnassius (sebuah negara Kota
Yunani yang ditaklukan menjadi koloni Kekaisaran Persia). Memerintah di
bawah kekuasaan Kaisar Persia Xerxes I (Kheshayar Shah). Dia adalah
seorang Laksamana legendaris pemimpin Angkatan Laut Persia. Seorang
wanita kuat, mandiri dan cerdas yang memenangkan banyak pertempuran
selama era Dinasti Achaemnid. Anda dapat melihat semangat Cyrus di
latar belakang lukisan.
Ketika Raja Xerxes pergi
berperang melawan Yunani pada 480 SM, Artemisia mendukungnya dengan
kapal-kapal yang kuat dan membantu Xerxes mengalahkan Yunani pada
pertempuran laut di Salamis. Orang Yunani menawarkan hadiah 10.000
drachma untuk kepala Artemisia, tapi tidak ada yang berhasil. Perlu
diketahui bahwa saat itu Persia adalah satu-satunya negara adidaya
sedangkan Yunani terdiri dari puluhan negara kota yang terpisah2,
masing-masing mempunyai otonomi sendiri.
Artemisia dan unit pasukan wanita persia.
Dia berjuang dalam perang
seperti laki-laki. dia menunjukkan kejeniusannya dalam taktik militer.
Xerxes belum pernah melihat seorang wanita yang seperti dia.
Artemisia akhirnya menjadi kekasih Xerxes. Namun, Xerxes tidak pernah
menikah dengannya, entah bagaimana Xerxes kemudian akhirnya menikahi
Esther, seorang putri Yahudi. Ya, tidak peduli berapa dalam romansa
cinta antara Xerxes dan Artemisia, namun mereka tidak pernah menikah.
Artemisia adalah seorang legenda abadi dan teladan bagi para wanita
Persia. Nama "Artemisia" berarti: Penutur kebenaran.
Esther - 478 B.C,
Lahir
di wilayah Hadassah, dan merupakan istri Xerxes Agung dari
Kekaisaran Persia. Dia adalah ratu Persia dari bangsa Yahudi yang
pertama. Menurut Bibel Kitab Ester, suatu ketika Raja Xerxes dari
Persia mengadakan seratus delapan puluh hari pesta di Susan untuk
menunjukkan kekayaan dan kemegahan kerajaannya. Sang Raja memerintahkan
istrinya yaitu ratu Vashti tampil sebelum dia dan tamu-tamunya
dengan mengenakan mahkota, untuk memamerkan kecantikannya. Tetapi
Ratu Vashti menolak untuk datang. Marah dengan penolakan ini, Raja
Xerxes bertanya kepada orang-orang bijak dan ketujuh penasihat
Persia. Sesuai dengan hukum, mereka menyarankan Raja untuk mencari
ratu yang baru.
Raja mengikuti nasihat ini,
kemudian mulai mencari ratu yang baru melalui sebuah kontes
kecantikan. Maka gadis2 cantik dari setiap provinsi dikumpulkan ke
istana. Esther ikut serta dalam kontes ini didukung oleh Mordekhai,
sepupunya sekaligus walinya. Selama 12 bulan setiap wanita menjalani
perawatan kecantikan di harem, setelah itu ia akan pergi menghadap
Raja. Pada akhirnya Raja Xerxes memilih Ester untuk menjadi istrinya
dan dan menjadi ratu kekaisaran Persia.
Dalam kitab Bibel ada bagian
yang dinamai dengan namanya yaitu Kitab Ester. Sebagai hasil
pernikahan ini maka pengaruh orang-orang Yahudi yang tinggal di
Kekaisaran Persia mulai menanjak. Xerxes kemudian mengikuti jejak Cyrus
Agung dalam menunjukkan belas kasihan kepada orang Yahudi Persia.
Nama "Esther" berasal dari bahasa Persia: "bintang".
Sissy Cambis - 381 B.C.
Ia
adalah Ratu Persia dan ibunda Darius III. Ia adalah seorang wanita
Akhemenid luar biasa yang berjuang mempertahankan kekaisaran dan tidak
pernah menyerah kepada Alexander dari Macedonia. Menurut Sejarawan
Yunani, Alexander pun sangat menghargainya dan baru dapat
mengalahkannya dengan usaha yang keras. Nama "Sissy" berarti:
Beruntung.
Youtab Aryobarzan - 334 B.C.
Dia
adalah salah satu komandan pasukan Dinasti Akhemenid Persia, adik
dari pahlawan legendaris Persia, Aryobarzan (Jendral Akhemenid). Ia
berdampingan dengan kakaknya melawan serbuan Yunani Macedonia sampai
tetes darah terakhir, pada masa pendudukan Great Alexander dari
Macedonia. Nama "Youtab" berarti: Unik.
Roxana Akhemenid - 326 B.C.
Ia
adalah putri Darius III, Syahansyah dari Kekaisaran Persia. Dia
menikah dengan Raja Makedonia: Alexander ketika menyatakan cintanya di
atas benteng sekitar 327 SM. Roxana dengan gagah berani menemaninya
menyerbu India pada tahun 326 SM. Dia melahirkan seorang anak yang
diberi nama anumerta Aleksander IV Aegus. Namun setelah kematian
Alexander secara mendadak, Roxana dan anaknya menjadi korban dari
intrik-intrik politik menjelang runtuhnya Kekaisaran Alexandria. Roxana
akhirnya membunuh janda Alexander lainnya, yaitu Stateira II dan
adiknya Drypteis. Roxana dan anaknya dilindungi oleh ibunda Alexander,
Olympias di Macedonia, tapi akhirnya terbunuh pada 316 SM. Karena
puteranya yaitu Alexander IV Aegus adalah pewaris sah kerajaan
Alexandria, maka Cassander salah seorang mantan jendral Alexander yang
berambisi merebut kekuasaan memerintahkan pembunuhannya sekitar 309
SM. Nama "Roxana" berarti: Fajar yang bercahaya.
Sekedar untuk diketahui, Persia dari masa ke masa telah diperintah oleh berbagai Dinasti. Diantaranya yang terkenal adalah Dinasti Achaemenid, Alexandria, Askhanid Parthia, dan yang terakhir adalah Sassania. Sepanjang sejarahnya, Persia telah dua kali mengalami restorasi, yaitu pada saat penyerangan Alexander The Great (dari Macedonia), dan pada saat kebangkitan Islam. CMIIW
Sementara cukup segini dulu tentang wanita2 persia kuno sebelum restorasi oleh kekaisaran Alexandria, Figur2 yang ada dalam Portrait ini dilukis para seniman di zaman dulu dan mendekati gambaran aslinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar